Monday, June 8, 2009

Electronic Commerce: Tantangan Kompetensi Akuntan dalam Menghadapi Isu Internal Kontrol

Abstrak

Kemunculan internet dan world wide web sebagai dasar berkembangnya perdagangan elektronik atau electronic commerce telah menimbulkan permasalahan yang cukup pelik bagi seorang akuntan dalam menjalankan penugasannya. Dalam lingkungan perdagangan yang sudah memanfaatkan jaringan komputer, baik dalam kapasitasnya sebagai intranet, extranet, maupun internet, sistem pengendalian internal menjadi semakin rumit. Beberapa isu seperti keamanan dan keaslian transaksi yang dulunya nampak sederhana dalam lingkungan yang tidak berbasis komputer, sekarang menjadi sangat kompleks. Dalam electronic commerce, isu-isu tersebut dikenal dengan istilah confidentiality, integrity, authenticity, non-repudiation dan sebagainya. Kekompleksan ini dikarenakan hal-hal tersebut tidak bisa lagi dilihat hanya dari disiplin akuntansi atau bisnis semata, tetapi juga mengarah dan melibatkan pemahaman permasalah teknis yang menginjak disiplin ilmu di luar akuntansi. Hal ini tidak jarang menimbulkan kegagapan akuntan dalam menghadapi masalah-masalah pengendalian internal dalam lingkungan sistem akuntansi berbasis komputer, apalagi jika bisnis telah memanfaatkan jaringan komputer dalam melakukan aktifitas utama dan aktifitas pendukung administratif akuntansinya. Artikel ini akan membahas materi-materi yang terkait dengan isu-isu baru diseputar pengendalian internal, implikasi e-commerce terhadap pengendalian internal dan peluang yang dimiliki oleh akuntan.

Kata kunci: pengendalian internal, e-commerce, confidentiality, integrity, authenticity, non-repudiation.

Internet adalah salah satu infrastruktur dalam bisnis sebagai salah satu pemampu munculnya e-commerce yang tidak dimiliki oleh siapapun dan juga sekaligus dimiliki oleh siapapun. Ditinjau dari aspek biaya dan legalitas, potensi pemanfaatan prasarana internet untuk bisnis sangat luas terbuka. Disamping itu luasnya daya jangkau penyebaran informasi oleh internet menyebabkan pemanfaatan infrastruktur ini dapat dikategorikan sebagai infrastruktur yang cost effective. Pemberdayaan internet untuk mendukung bisnis komersial semakin marak dengan ditemukannya world wide web yang memampukan pemakai untuk berpindah dari satu situs ke situs lain secara mudah dan cepat meskipun masing masing dibangun atas platform yang berbeda. Perusahaan dapat memanfaatkan kemampuan ini untuk berinteraksi dengan potential customer dan trading partner nya diseluruh dunia tanpa khawatir terjadi masalah incompatibility sistem pada kedua belah pihak. Ternyata hal ini membawa dampak yang cukup signifikan dalam pengelolaan bisnis. Bahkan memaksa beberapa bisnis tradisional harus memikirkan ulang (fundamental rethinking) cara bisnis mereka.

Sebagai contoh, munculnya perusahaan amazon.com yang sukses memanfaatkan webbased strategy, yang menyediakan situs di internet yang menawarkan berbagai macam barang dan sekaligus menyediakan sistem akuntansi ordering cycle, shipping system, inventory cycle and payment cycle dalam website nya yang dapat diakses di seluruh dunia.

Cara bisnis ini tentunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan bisnis tradisional dimana sistem informasi akuntansi merupakan sistem internal perusahaan yang tertutup dan tidak memberi kesempatan customer untuk melakukan akses pada sebagian sistem akuntansi tersebut. Oleh karena itu sistem informasi yang dihasilkan perusahaan haruslah merupakan sistem informasi yang andal. Sistem informasi akuntansi yang andal mensyaratkan bahwa database dan sistem pemrosesan data internal perusahaan beserta dengan sistem jaringannya dapat menghasilkan dan mendistribusikan informasi yang akurat, relevan, lengkap, tepat waktu dan aman.

Selengkapnya download artikel jurnal sistem akuntansi berbasis komputer via ziddu


No comments:

Post a Comment