Abstrak
Audit atas Laporan Keuangan (Financial Audit) bertujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan suatu entitas menyajikan sejara wajar atau tidak posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Disini jelas terlihat bahwa fokus audit adalah laporan keuangan. Auditor lupa bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan transaksi bisnis perusahaan yang telah mengalami proses akuntansi (dengan suatu asumsi-asumsi tertentu) sehingga menjadi laporan keuangan. Selama proses akuntansi tersebut suatu transaksi bisnis kadang mengalami distorsi informasi. Contoh: suatu persediaan barang jadi yang secara fisik masih baik akan dilaporkan di dalam laporan keuangan sebesar cost-nya, tetapi kalau secara bisnis bisa dibuktikan bahwa atas barang tersebut pesaing bisa menjual barang dengan harga lebih murah atau telah ada barang pengganti maka atas barang tersebut harus disesuaikan pelaporannya. Informasi pesaing inilah yang tidak bisa dilaporkan dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kerangka berpikir yang lebih luas bagi auditor dalam melakukan tugasnya terutama mengenai bisnis klien. Kerangka berpikir inilah yang akan dicoba dikupas dalam tulisan ini, yaitu untuk memeriksa laporan keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis entitas yang diperiksa
Kata kunci: audit atas laporan keuangan, distorsi informasi, auditor, bisnis entitas
Sejarah Auditing memiliki beberapa hal yang unik, diantaranya adalah pengakuan Auditing sebagai suatu profesi baru diakui pada awal abad ini, hal ini berlawanan dengan profesi hukum dan dokter yang telah diakui sejak lama. Pada tahun 1900, hanya ada kurang dari 250 orang CPA(Certified Public Accountant) di Amerika Serikat dan tidak lebih dari 1000 pekerja dipekerjakan di seluruh kantor akuntan di negara tersebut. Dewasa ini ada hampir 500.000 orang dengan lisensi CPA di Amerika Serikat. (Boynton, Kell, 1996, 8-9).
Audit atas laporan keuangan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar utama di dalam mencari bukti-bukti dan memberikan opininya, sedangkan laporan keuangan sendiri merupakan gambaran penyajian kejadian bisnis yang bisa diukur dengan satuan moneter. Kejadian bisnis itu sendiri dalam perkembangannya telah mengalami pergeseran trend ke arah yang lebih komplek dan telah mencapai taraf signifikan. Berdasarkan hal inilah dirasa perlu untuk merumuskan kembali konsep audit yang relevan, tepat, dan dapat diandalkan .
Proposal konsep audit yang baru ini, selanjutnya disebut dengan istilah "Audit Bisnis", mengacu pada istilah Business Reporting yang merupakan prediksi pelaporan keuangan di masa yang akan datang. (Weygandt dan Noll, 1997). Mengapa digunakan istilah Audit bisnis? Alasannya sederhana, bahwa yang akan diperiksa pada masa yang akan datang adalah Business Reporting, oleh karena itu yang dilakukan adalah Audit terhadap Business Reporting yang dapat disingkat Audit of Business Reporting atau Audit Bisnis.
No comments:
Post a Comment